| KLIT HOME | Berita / gosip terbaru KLIT | Photo Founder KLIT | Photo sOP KLIT | Photo aOP KLIT | Photo Lesbian other |
| Cerita-cerita HOT | Photo-photo HOT | Movie-movie HOT | Daftar hitam wanita | Artikel umum | IRC Help |
|
IRC tools | Download | Bintang zodiak | Ramalan cuaca | Serba-serbi | FORUM | Log Out |


PEMERKOSAAN PEREMPUAN ETNIS CINA DI JAKARTA.

Etnis Cina dan perempuan adalah target paling lemah dan mudah dituju.Puluhan atau bahkan mungkin ratusan perempuan etnis Cina menjadi korban pelecehan seksual dan perkosaan yang terjadi ketika rumah-rumah atau toko-toko mereka dibakar dan dijarah pada tanggal 13 dan 14 Mei dulu di Jakarta. Begitu biadabnya para pelaku seolah mereka sudah tidak memiliki rasa perikemanusian sedikitpun. Para korban, tidak saja dilecehkan atau diperkosa, tapi ada pula yang dicekik dan dibunuh. Sebagian korban mengalami gangguan jiwa sangat serius. Mengingat para korban sangat trauma dan ketakutan untuk mengungkapkan peristiwa yang menimpa mereka, maka para relawan bersikap pro aktif, dengan mencari para korban, mengunjungi rumah sakit dan membuka hotline. Sejauh ini, tim sudah mengidentifikasi sekitar 50 kasus.

Setiap harinya, sekitar dua puluh lima perempuan menilpun hotline tersebut. Berikut sejumlah kasus pelecehan seksual dan perkosaan yang telah diidentifikasi oleh Divisi Perempuan, yaitu kelompok relawan dari berbagai LSM yang peduli terhadap nasib korban, dituturkan oleh koordinatornya Ita Nadia. Ketika para pegawai pulang naik bis didalam bis, penumpang di pilah-pilah. Para penumpang Cina disuruh turun, disuruh membuka baju, dan kemudian disuruh jalan berbaris. Mereka digiring ke padang ilalang dipinggir jalan dan di pilah-pilah lagi. Yang berparas cantik diperkosa. Sedangkan yang berparas tidak begitu cantik disuruh berjalan telanjang. Modus berikutnya, perempuan-perempuan Cina secara ramai-ramai ditelanjangi dijalan raya, kemudian tubuhnya digerayangi.

Kami menemukan putingnya ada yang sobek dan seluruh badan memar. Ada lagi pegawai bank. sebanyak sepuluh orang memasuki bank dan menutup bank tersebut. Para pegawai Cina disuruh menari-nari dengan telanjang. Kemudian ada tiga anak gadis dari keluarga Cina miskin yang diperkosa. Mereka berumur 10 sampai delapan belas tahun, diperkosa oleh tujuh orang disebuah tempat di Jakarta Utara/Barat. Yang berikutnya adalah sebuah keluarga yang kebetulan kakak perempuan para korban mengaku kepada Ita Nadia bahwa dua adik perempuannya diperkosa di lantai tiga rumah mereka oleh tujuh orang pula. Setelah diperkosa, dua adik perempuan itu didorong ke lantai dua dan satu dimana api telah berkobar, sehingga dua adik tersebut meninggal. Itu beberapa kasus. Kasus-kasus lain, mereka biasanya diperkosa, kemudian dicekik. Tetapi ada juga yang ketika diperkosa, korban kemudian membunuh diri.

Para korban ini tidak hanya diperkosa di vagina tetapi juga di dubur dan diikuti pula dengan pengrusakan vagina. Itu dilakukan secara sistematis karena tidak dilakukan oleh orang biasa. Secara politis, saya mau bilang bahwa ini adalah perbuatan untuk menunjukkan "kalau kamu menuntut reformasi dan demokrasi, ini adalah bagian yang harus kamu bayar. Dan bagian yang harus kamu bayar adalah mengorbankan etnis Cina, dalam hal ini adalah perempuan sebagai target untuk membangun sebuah teror atau ketakutan di masyarakat untuk mengintimidasi masayarakat. Jadi dipilihlah etnis Cina dan perempuan dan non muslim karena merekalah yang paling lemah". Tim relawan untuk kemanusian Divisi Perempuan sesungguhnya adalah tim relawan untuk kemanusiaan yang lebih besar, yang dipimpin Romo Sandyawan. Tim sudah melakukan identifikasi korban-korban kerusuhan yang jumlahnya mencapai 1333. Sekarang, kami sungguh-sungguh sangat marah karena perempuan dijadikan target atau obyek untuk mengintimidasi masyarakat lewat kekerasan seksual. Ini adalah state violence.

 

Kembali ke berita dan gosip


 

Anda ingin mempunyai email dari situs Klit
user@klit.i-p.com segera klik ini

   

Contact email to founder : wienda_mansion@yahoo.com
Contact email to webmaster : klit_dalnet@yahoo.com

 

| BuKu TaMu | FoRuM | Log Out |


Copyright (c) Klit Generation 2003, Yogyakarta, Indonesian